Friday, November 17, 2017

Pengertian Majas Dan Jenis-Jenis Majas

- Pengertian Majas

Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI), Majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain. Sedangkan menurut Prof. Dr. H. G. Tarigan, majas adalah cara mengunkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlibatkan jiwa dan kepribadian penulis. Unsur kebahasaan antara lain pilihan kata, frasa, klausa, dan kalimat.

Majas dapat dikelompokkan menjadi lima, antara lain:

- Majas sindiran
- Majas Penegasan
- Majas pertautan
- Majas pertentangan
- Majas perbandingan

a. Majas Sindiran

1. Ironi

Ironi adalah majas sindiran berupa kata-kata yang bertentangan dengan yang dimaksud.

2. Sinisme

Sinisme merupakan majas sindiran yang lebih kasar daripada ironi.

3. Sarkasme

Sarkasme adalah majas sindiran yang sangat kasar, tak layak diucapkan, tidak sopan, menyakitkan telinga.

b. Majas Penegasan

1. Pleonasme

Pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan atau kata yang sudah jelas sehingga terkesan berlebihan.

2. Repetisi

Repetisi adalah majas yang mengulang-ulang kata dalam kalimat untuk menegaskan maksud.

3. Pararelisme

Pararelisme merupakan majas yang menggunakan kata-kata secara berulang-ulang. Jika yang diulang kata diawal kalimat dinamakan anafora sedangkan jika di akhir kalimat dinamakan epifora.

4. Tautologi

Tautologi adalah majas yang mengulang suatu hal agar maknanya lebih mendalam. Majas tautologi biasanya menggunakan kata yang bersinonim.

5. Klimaks

Klimaks merupakan majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut, makin lama makin meningkat (naik).

6. Antiklimaks

Antiklimaks merupakan majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut, makin lama makin menurun (lemah).

7. Koreksio

Majas koreksio dipakai untuk menarik perhatian dengan cara meralat kesalahan yang sebenarnya disengaja.

8. Preterito

Majas preterito digunakan untuk menarik perhatian dengan menyembunyikan sesuatu yang seolah-olah dirahasiakan.

9. Enumerasio

Enumerasio adalah majas dimana setiap keadaan atau suasana dilukiskan secara terpisah-pisah agar keadaan lebih terang, bergerak, dan hidup.

10. Ekslamasio

Ekslamasio adalah majas yang menggunakan kata seru sebagai penegas.

11. Asindenton

Asindenton adalah majas yang menyebutkan beberapa hal secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung.

12. Polisindenton

Polisindenton adalah majas yang mempergunakan banyak kata penghubung dalam sebuah kalimat.

c. Majas Pertautan

1. Alusio

Alusio merupakan majas yang menggunakan kata yang berkaitan dengan peristiwa umum yang terjadi atau menggunakan peribahasa yang telah umum dan diperkirakan semua orang telah memahami maknanya sehingga tidak perlu disesali.

2. Metonimia

Metonimia adalah majas yang menggunakan kata yang berkaitan dengan hal-hal pembuat atau merek dagang sebuah benda.

3. Pars pro toto

Pars pro toto adalah majas yang menyebutkan suatu maksud dengan menyebut sebagian untuk keseluruhan.

4. Totem pra parte

Totem pra parte adalah majas yang menyebutkan sesuatu maksud dengan menyebut keseluruhan untuk sebagian.

5. Eufemisme

Eufemisme adalah majas yang menggunakan kata yang berkaitan dengan kesopanan atau kata-kata pantang.

6. Antonomasia

Antonomasia adalah majas yang menyatakan sesuatu hal menjadi pengganti yang diterangkan/dijulukkan.

d. Majas Pertentangan

1. Hiperbola

Hiperbola adalah majas yang menyatakan hal dengan cara berlebih-lebihan.

2. Litotes

Litotes adalah majas yang mengungkapkan suatu maksud secara berlawanan untuk merendahkan diri atau menghormati agar terasa lebih sopan.

3. Oksimoron

Oksimoron adalah majas yang mengungkapkan dua maksud yang berlawanan didalam sebuah kalimat.

4. Kontradiksi intermesis

Kontradiksi intermesis merupakan majas yang menujukkan adanya pertentangan dengan apa yang telah disebuy sebelumnya.

5. Antitesis

Antitesis adalah majas yang menggunakan paduan kata yang berlawanan agar orang memperhatikan kedua bagian yang dipertentangkan.

6. Paradoks

Paradoks merupakan majas yang seolah-olah mengandung pertentangan, tetapi sebenarnya tidak karena objek atau keadaan yang dipertentangkan memang berbeda.

7. Anakronisme

Anakronisme adalah majas yang menunjukkan adanya hal yang tidak mungkin terjadi mengingat perkembangan sejarah ( menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan zamannya).

e. Majas Perbandingan

1. Asosiasi/perumpamaan

Adalah majas yang memberikan perbandingan terhadap suatu hal yang sudah disebutkan dengan menggunakan kata pembanding, yaitu seperti, bagaikan, laksana, baik.

2. Simile

Adalah majas yang membandingkan dua hal yang hakikatnya berbeda, tetapi dianggap sama dengan menggunakan kata perbandingan secara eksplisit.

3. Metafora

Metafora adalah majas yang membandingkan dua hal karena kesamaan sifat.

4. Alegori

Alegori adalah majas yang memakai perbandingan langsung atau utuh, keduanya bertautan langsung.

5. Personifikasi

Adalah majas yang memberikan perbandingan dengan cara meletakkan sifat-sifat insan (orang) pada benda mati.

6. Tropen

Tropen merupakan majas yang menggunakan kata-kata kias secara tepat atau sejajar dengan sesuatu yang dimaksud.

Artikel Terkait

Pengertian Majas Dan Jenis-Jenis Majas
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email